Pendidikan di abad 21 bukan lagi soal hafalan dan nilai ujian semata. Kini, dunia pendidikan mulai bergerak menuju pendekatan yang lebih bermakna: Deep Learning.
Dalam sebuah forum pendidikan yang diadakan oleh Direktorat Guru Pendidikan Dasar di Bogor, Maret 2025 lalu, hadir sosok inspiratif asal Australia, Robert Randall, yang membagikan pandangannya mengenai bagaimana deep learning dapat mengubah cara guru mengajar dan siswa belajar.
🔍 Apa Itu Deep Learning dalam Pendidikan?
Menurut Randall, deep learning bukan sekadar istilah keren dari teknologi kecerdasan buatan, tetapi lebih kepada cara berpikir dalam proses belajar. Ia menggambarkan bahwa:
“Deep Learning bertujuan membawa siswa ke tingkat pemahaman yang lebih dalam, di mana mereka tidak hanya memahami suatu konsep, tetapi juga mampu mentransfer dan menerapkannya dalam berbagai situasi kehidupan nyata.”
Berbeda dengan surface learning (belajar permukaan) yang hanya berfokus pada hafalan dan tugas-tugas pendek, deep learning mendorong siswa untuk menghubungkan ide, mengkritisi informasi, dan menerapkannya dalam konteks nyata.
🧠 Mengapa Deep Learning Penting?
Karena di era digital ini, siswa tidak cukup hanya tahu. Mereka harus memahami dan menggunakan pengetahuan tersebut secara kreatif dan kritis. Deep learning memfasilitasi hal itu dengan:
-
Meningkatkan daya pikir kritis dan reflektif
-
Mendorong keterampilan kolaboratif dan pemecahan masalah
-
Membentuk pembelajaran seumur hidup (lifelong learning)
🛠 Bagaimana Implementasinya di Kelas?
Implementasi deep learning tidak harus rumit. Randall menyarankan beberapa langkah sederhana yang bisa mulai diterapkan guru:
-
Bangun pertanyaan mendalam (essential questions)
Misalnya, alih-alih bertanya “Apa itu energi?”, guru bisa menantang dengan pertanyaan “Bagaimana kita bisa hidup tanpa listrik?” -
Gunakan proyek nyata dan kontekstual
Ajak siswa membuat solusi lingkungan, desain alat sederhana, atau presentasi yang menyentuh kehidupan mereka. -
Dorong refleksi dan diskusi terbuka
Biarkan siswa saling bertanya, mendebat, dan menyimpulkan sendiri. -
Evaluasi proses, bukan hanya hasil akhir
Deep learning menghargai perjalanan berpikir, bukan sekadar nilai angka.
📚 Bukan Hanya untuk Guru Teknologi
Meskipun istilah deep learning sering dikaitkan dengan AI atau pemrograman, Robert Randall menekankan bahwa konsep ini berlaku untuk semua bidang studi, mulai dari bahasa hingga sains.
Guru perlu menjadi fasilitator pemikiran mendalam, bukan sekadar penyampai materi.
📢 Saatnya Bergerak: Dari Hafalan ke Pemahaman
Pendidikan harus bisa menjawab tantangan masa depan. Dan itu tidak bisa dicapai dengan pendekatan lama. Deep learning menawarkan jalan menuju pembelajaran yang lebih berarti dan berdampak.
Sebagaimana dikatakan Randall:
“Anak-anak kita butuh lebih dari sekadar lulus ujian. Mereka perlu memahami dunia, memecahkan masalah, dan menjadi warga global yang bertanggung jawab.”
🎯 Siap Menerapkan Deep Learning?
Mulailah dari hal kecil: ubah pertanyaanmu, ubah cara diskusimu, dan berikan ruang untuk berpikir mendalam. Karena ketika siswa diajak berpikir, mereka belajar. Dan saat mereka belajar dengan mendalam, mereka akan mengingat seumur hidup.
📌 Sumber: Konsep dan Implementasi Deep Learning oleh Robert Randall – Gurudikdas
Tidak ada komentar
Posting Komentar