Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE)

Menurut Liew (2004) bahwa pembelajaran dengan model POE dapat digunakan oleh guru untuk memberikan pengertian yang mendalam pada aktivitas desain belajar dan strategi bahwa start belajar berawal dari sudut pandang siswa bukan guru atau ahli sains. Berdasarkan penemuan dari penelitian yang telah dilakukan memiliki implikasi untuk pengembangan kurikulum, strategi belajar, pengembangan guru dan penilaian pemahaman siswa serta tingkat prestasi belajar siswa.

     Menurut White dan Gunstone (dalam Keeratichamroen, 2007) model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) merupakan suatu model yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai konsep ilmu pengetahuan. Model pembelajaran ini melibatkan siswa dalam meramalkan suatu fenomena, melakukan observasi melalui demonstrasi, dan akhirnya menjelaskan hasil demonstrasi dan ramalan mereka sebelumnya. Tahapan pembelajaran POE terdiri atas tiga bagian, pertama predict, kemudian observe, dan yang terakhir adalah explain. Menurut Wah Liew (2004) manfaat model pembelajaran POE adalah sebagai berikut.
  1. Model Pembelajaran POE dapat digunakan untuk menggali gagasan awal yang dimiliki oleh siswa
  2. Membangkitkan diskusi baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru.
  3.  Memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelidiki konsep yang belum dipahami.
  4.  Membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu permasalahan.
Penilaian yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran ini, terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, serta tugas yang disetorkan oleh siswa. Jadi setiap aktivitas siswa mendapat penghargaan dari guru. Aktivitas guru dan siswa disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1
Aktivitas Guru dan Siswa dalam Model Pembelajaran POE
Langkah Pembelajaran
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Tahap 1
Meramalkan (Predict)
Memberikan apersepsi terkait materi yang akan dibahas.

Memberikan hipotesis berdasarkan permasalahan yang diambil dari pengalaman siswa, atau buku panduan yang memuat suatu fenomena terkait materi yang akan dibahas.
Tahap 2
Mengamati (Observe)
Sebagai fasilitator dan mediator apabila siswa mengalami kesulitan dalam melakukan pembuktian.
Mengobservasi dengan melakukan eksperimen atau demonstrasi berdasarkan permasalahan yang dikaji dan mencatat hasil pengamatan untuk direfleksikan satu sama lain.
Tahap 3.
Menjelaskan (Explain)
Memfasilitasi jalannya diskusi apabila siswa mengalami kesulitan.
Mendiskusikan fenomena yang telah diamati secara konseptual-matematis, serta membandingkan hasil observasi dengan hipotesis sebelumnya bersama kelompok masing-masing.
Mempresentasikan hasil observasi di kelas, serta kelompok lain memberikan tanggapan, sehingga diperoleh kesimpulan dari permasalahan yang sedang dibahas.
                                                               (diadaptasi dari Wah Liew, 2004)

 Rujukan.
Wah Liew, C. & Treagust, D. 2004. The Effectiveness Predict – Observe – Explain (POE) Technique in Diagnosing Studen’s Understanding of Science and Identifying Their Level of Achievement. Download 
Keeratichamroen, W. 2007.  Using the Predict–Observe–Explain (POE) to Promote students’ learning of tapioca bomb And chemical reactions 

Post a Comment

Previous Post Next Post