Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Sanjaya (2009) berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara 4-6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras atau suku yang berbeda (heterogen). Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang diprasyaratkan. Trianto (2007) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan, dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.
Menurut Slavin (dalam Trianto, 2007) menyatakan bahwa pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu. 
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) ini didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau fase. Fase-fase dalam pembelajaran ini dapat disajikan dalam Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1 Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD
Fase
Aktifitas Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
Fase 2
Menyajikan informasi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan.
Fase 3
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas/LKS.
Fase 5
Evaluasi.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6
Memberikan penghargaan.
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
                                                                                      (Ibrahim et al., 2000)
RUJUKAN
Ibrahim, M., Rachmadiarti, F., Nur, M., & Ismono. 2000. Pembelajaran kooperatif. Surabaya: University Press.

Sanjaya, W. 2009Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.

Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.




Post a Comment

Previous Post Next Post