Fluida Ideal
Fluida
Dinamis yaitu fluida yang bergerak,. Fluida dikatakan bergerak (mengalir) jika fluida itu bergerak
secara terusmenerus (kontinu) terhadap posisi sekitarnya. Ada dua macam aliran
pada fluida mengalir, yaitu aliran laminer
dan turbulent. Aliran
garis lurus (laminer), yaitu
aliran yang mengikuti suatu garis lurus atau melengkung yang jelas ujung dan
pangkalnya. Aliran laminer mempunyai garis alir berlapis dan teratur.
Contoh aliran laminer adalah aliran
air sungai yang jernih. Jadi, aliran tiap partikel yang melalui suatu titik
dengan mengikuti garis yang sama seperti partikel-partikel yang lain yang
melalui titik itu. Arah gerak partikel-partikel pada aliran garis arus disebut garis
arus/alir. Aliran turbulent, yaitu aliran berputar atau aliran yang arah gerak
partikel-partikelnya berbeda bahkan berlawanan dengan arah gerak fluida secara keseluruhan
(tidak teratur). Contoh aliran turbulent adalah
aliran sungai saat terjadi banjir.
Pada
pembahasan tentang fluida yang bergerak, kita batasi pada fluida ideal.
Pengertian fluida ideal adalah fluida yang tidak kompresible, bergerak dengan
tanpa gesekan dan aliran arusnya streamline (stasioner). Sifat-sifat fluida ideal adalah sebagai berikut:
- Fluida mengalir tanpa ada gaya gesek
(non-viscos).
Dengan demikian tenaga mekanik cairan tetap, tidak ada yang hilang karena
gesekan. Fluida seperti ini kita sebut fluida yang non viskos. Pada fluida yang
viskos atau kental kita tidak bisa mengabaikan gesekan antar molekul fluida.
- Fluida tidak termampatkan (tidak kompresibel). Pada fluida
yang tidaktermampatkan kerapatan fluida konstan di seluruh fluida, meskipun
fluida mendapat tekanan. Pada umumnya kerapatan fluida akan berubah karena
adanya perubahan volume bila mendapat tekanan. Akan tetapi pada keadaan
tertentu kita dapat menganggap fluida tidak termampatkan.
- Fluida mengalir dengan aliran tunak (steady state). Alirannya tidak bergantung waktu (tunak), artinya kecepatan fluida ideal di setiap titik tertentu adalah konstan, namun kecepatan fluida pada dua titik yang berbeda boleh saja tidak sama. Pada aliran tunak, garis-arus (lintasa yang dialiri oleh aliran fluida ) dalam suatu penampang aliran tampak berlapis-lapis, sehungga aliran tunak juga disebut aliran laminer (berlapis).
Debit aliran Air (Q) adalah besaran
yang menunjukkan banyaknya volume fluida yang melewati suatu penampang dalam
waktu tertentu. Persamaan debit aliran air adalah:
Keterangan:
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume fluida yang mengalir (m3)
t = selang waktu fluida mengalir (s)
Sementara itu, jika fluida mengalir pada suatu pipa, maka volume
fluida yang mengalir merupakan perkalian luas penampang pipa dengan jarak yang
ditempuh selama t detik.
Jadi, dengan mensubstitusikan persamaan V = A x dan v = x/t, kita mendapatkan rumus untuk menghitung debit air sebagai berikut;
Jadi, dengan mensubstitusikan persamaan V = A x dan v = x/t, kita mendapatkan rumus untuk menghitung debit air sebagai berikut;
Keterangan:
A = luas penampang tempat fluida mengalir (m2)
v = laju aliran fluida (m/s)
Persamaan Kontinuitas
Asas kontinuitas, jika suatu fluida
mengalir dengan aliran tunak melewati pipa yang mempunyai luas penampang yang
berbeda maka volum fluida yang melewati setiap penampang itu sama besar dalam
selang waktu yang sama. "Cepat alir (debit
aliran) pada setiap detik (kedudukan) dalam suatu pembuluh dari fluida yang
mengalir adalah konstan".
Sesuai gambar dibawah ini, debit
fluida yang melalui penampang A1 sama dengan debit yang
melalui penampang A2.
Untuk kejadian seperti ini, kita dapat menuliskan persamaan yang disebut dengan persamaan kontinuitas:
Untuk kejadian seperti ini, kita dapat menuliskan persamaan yang disebut dengan persamaan kontinuitas:
Contoh Soal:
Perhatikan gambar di bawah ini!
Perhatikan gambar di bawah ini!
Diketahui
air mengalir melalui sebuah pipa. Diameter pipa bagian kiri d1 = 10 cm dan bagian kanan d2 = 4 cm, serta
kelajuan aliran air pada pipa bagian kiri v1 = 5 m/s. Hitunglah
kelajuan aliran air yang melalui A2.
Diketahui :
d1 = 10 cm
d2 = 4 cm
d1 = 10 cm
d2 = 4 cm
v1 = 5 m/s
Ditanyakan: v2 = ...
UJI KEMAMPUAN
SOAL NO 1
Sebuah pipa salah satu bagiannya memiliki luas 20 cm2 dan bagian lainnya 10 cm2. Jika laju aliran air di bagian pipa berdiameter besar adalah 30 cm/s, maka laju aliran air di bagian pipa berdiameter lebih kecil adalah …
A. 0,2 m/s
B. 0,3 m/s
C. 0,6 m/s
D. 6 m/s
E. 60 m/s
SOAL NO 2
Doni mengisi ember yang memiliki kapasitas 40 liter dengan air dari sebuah kran seperti gambar berikut!
Jika luas penampang kran dengan diameter D2 adalah 2 cm2 dan kecepatan aliran air di kran adalah 4 m/s. Maka Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember adalah ….
A. 0,5 s
B. 50 s
C. 80 s
D. 160 s
E. 200 s
SOAL NO 3
Suatu
pipa mengalirkan air dengan debit 0,4 m3/s. Massa air
yang keluar dari pipa tersebut selama 6 s adalah ….
A.2,4 kg
B. 24 kg
C. 240 kg
D. 2400 kg
E. 24000 kg
A.2,4 kg
B. 24 kg
C. 240 kg
D. 2400 kg
E. 24000 kg
SOAL NO 4
Tangki air yang volumenya 4 m3
mula-mula dalam keadaan kosong dan akan diisi dengan menggunakan kran air yang
debit alirannya 40 liter per menit. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi tangki
hingga penuh adalah ... menit.
A. 40
D. 60
B. 80
E. 100
C. 120
SOAL NO 5
Zat cair Mengalir dalam pipa seperti pada gambar :
Diketahui
: diameter penampang I = 5 cm dan diameter penampang II = 3 cm. Perbandingan v1
: v2 = ....
A.
5 : 3
B.
25 : 9
C.
3 : 5
D.
5 : 9
E.
9 : 25
Halliday, Resnik. 1985. FISIKA Jilid 1 Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga
Humaidi,
A.H dkk. 2009. Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Palupi,
D.S dkk. 2008. Fisika 1 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Giancoli,
D. C. 2001. FISIKA Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta : Airlangga
Kanginan,
M. 2013. Fisika SMA Kelas 2B.
Jakarta: Airlangga
Post a Comment