Strategi pembelajaran
konvensional adalah strategi pembelajaran dengan guru lebih mendominasi
dalam proses pembelajaran. Budiningsih (2005) mengemukakan beberapa karakteristik
dari pembelajaran konvensional sebagai berikut. a. Kurikulum
disajikan dari bagian-bagian menuju keseluruhan dengan menekankan pada
keterampilan-keterampilan dasar. b. Siswa dipandang sebagai kertas
kosong yang dapat digoresi oleh guru. c. Pembelajaran sangat taat pada
kurikulum yang telah ditetapkan. d. Kegiatan kurikuler lebih banyak
menggunakan buku teks dan buku kerja. e. Siswa-siswa biasanya bekerja
secara independen, tanpa ada grup belajar. f. Penilaian hasil belajar dipandang
sebagai bagian dari pembelajaran dan biasanya dilakukan
pada akhir pelajaran dengan cara testing.
Busan dan Busan (1993) menyatakan dalam strategi pembelajaran konvensional memiliki
tiga instruksi dasar yaitu: (1) mematuhi (obey), (2) kerjasama
(cooperate), dan (3) diverge. Obey
merupakan tahap pertama yang mengidentifikasikan siswa meniru gurunya dan melakukan
klarifikasi jika diperlukan. Cooperate merupakan
tahap kedua yaitu siswa sudah
memiliki teknik dasar belajar, mulai melakukan konsolidasi dan menyatukan informasi
dengan mengajukan pertanyaan. Pada tahap ini siswa membantu gurunya untuk menganalisis.
Diverge merupakan tahap ketiga yaitu jika siswa sudah mempelajari
semua
yang
diberikan gurunya maka siswa akan menghormati itu dan melanjutkannya sebagai proses
perubahan mental.
Pembelajaran konvensional lebih mentitikberatkan pada proses
mentransfer pengetahuan
yang dimiliki guru kepada siswa yang cenderung membuat siswa pasif dalam proses
pembelajaran. Sadia (2004) menyatakan pada pembelajaran konvensional guru lebih memfokuskan
diri pada upaya penuangan pengetahuan kepada siswa tanpa memperhatikan pengetahuan
awal (prior knowledge) siswa. Pembelajaran konvensional
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran yang pada
umumnya digunakan di sekolah yang mengacu pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007
yang mencakup tiga tahap, yaitu: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Adapun
langkah-langkah strategi
pembelajaran konvensional sebagai berikut (diadaptasi dari Wulandari, 2011).
pembelajaran konvensional sebagai berikut (diadaptasi dari Wulandari, 2011).
Pendahuluan. (a) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa mengenai pengetahuan siswa terkait dengan materi pembelajaran. (b). Guru memotivasi siswa bahwa materi ini sangat berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. (c). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti (a). Guru
menjelaskan materi yang akan dipelajari dan memberi contoh dalam kehidupan
sehari-hari dengan metode ceramah. (b). Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengungkapkan apa yang telah dibacannya dari berbagai buku sumber
dengan metode tanya jawab. (c). Guru
memberikan contoh soal yang berhubungan dengan materi yang telah dipelajari. (d). Siswa diberi waktu untuk
mencatat penjelasan contoh soal yang telah diberikan. (e). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang telah dipelajari. (f). Guru memberikan latihan soal pemecahan masalah fisika dan
masing-masing siswa mengerjakan latihan soal tersebut. (g). Guru berkeliling kelas untuk membantu siswa yang merasa
kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan.
Penutup (a). Guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. (b). Guru
membimbing siswa untuk merangkum materi pembelajaran. (c). Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya. (d). Guru mengucapkan salam.
Rujukan
Budiningsih, C. A. 2005. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Buzan, T. & Buzan, B. 1993. The mind map book: How to us radiant thingking to maximise your brain’s untapped potential. London: BBC Books.
Sadia, I W. 2004.
Efektivitas model konflik kognitif dan model siklus belajar untuk memperbaiki miskonsepsi siswa dalam pembelajaran fisika. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran. 37(3). 40-85.
Wulandari, D. R. 2011. Pengaruh pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Skripsi (tidak diterbitkan). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Full Download: PDF
Post a Comment