Kemampuan Pemecahan Masalah


Masalah (problem) berasal dari bahasa Yunaniyaitu problema yang berarti kendala. Santyasa (2004) menyatakan problem adalah suatu situasi yang tak jelas jalan pemecahannya yang mengkonfrontasikan individu atau kelompok untuk menemukan jawaban. Pemecahan masalah (problem solving) adalah upaya peserta didik untuk menemukan jawaban masalah yang dihadapi berdasarkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya (Santyasa, 2004). Pemecahan masalah memerlukan dua atribut penting, yaitu representasi mental dari masalah dan memerlukan beberapa manipulasi untuk menghasilkan solusi (Jonassen, 2011). Kemampuan pemecahan masalah adalah kecakapan untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal (Diyah, 2007). 


Khaeruddin et al., (2009) menyatakan kemampuan memecahkan masalah juga dapat diartikan sebagai kemampuan suatu individu atau kelompok untuk menemukan jawaban berdasarkan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya dalam rangka memenuhi tuntutan situasi yang lumrah. Ledesma (2012) menyatakan masalah dapat diajukan kepada siswa melalui dugaan verifikasi, serta transfer pengetahuan yang diperoleh dalam kursus sebelumnya. Empat komponen yang harus diskor dalam rangka penilaian terhadap kemampuan pemecahan masalah yang dikembangkan oleh Polya (1971) yaitu: 1) memahami masalah, 2) merencanakan solusi, 3) melaksanakan rencana solusi, dan 4) pengecekan dan evaluasi. Suyitno (dalam Inayah, 2007) menyatakan suatu soal dapat dikatakan sebagai masalah bagi siswa jika dipenuhi syarat-syarat yaitu: (1) siswa memiliki pengetahuan prasyarat untuk mengerjakan soal tersebut, (2) diperkirakan siswa mampu mengerjakan soal tersebut, (3) siswa belum tahualgoritma/cara menyelesaikan soal tersebut, dan (4) siswa mau dan berkehendak untuk menyelesaikan soal tersebut.

Daftar Pustaka
Diyah. 2007. Keefektifan pembelajaran matematika realistik (PMR) pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP. Skripsi (tidak diterbitkan). Universitas Negeri Malang.

Inayah, N. 2007. Keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperatife integrated reading and composition) terhadap kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi (tidak diterbitkan). Universitas Negeri Semarang.

Jonassen, D. H. 2011. Learning to solve problems. New York: Simultaneously.

Khaeruddin., Nurhayati., & Rahmayanti. 2009. Peranan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan memecahkan masalah fisika pada siswa SMA Negeri 1 Anggeraja Kabupaten Enrekang. JSPF. 9. 43-50. Tersedia pada http://digilib.unm.ac.id. Diakses pada tanggal 25 April 2012.

Ledesma, E. F. R 2012. Problems solving using different register of representation. International Research Journals. 3(1). 052-059. Tersedia pada http://www.interesjournals.org. Diakses pada tanggal 28 Mei 2012.

Polya, G. 1971. How to solve It. Second Edition. New Jersey: Princeton University Press.


Santyasa, I W. 2004. Model problem solving dan reasoning sebagai alternatif pembelajaran inovatif. Makalah. Disajikan dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) V, tanggal 5-9 Oktober 2004, di Surabaya.

Full Download: PDF

Post a Comment

Previous Post Next Post