Soal Rilis UN Fisika Tahun 2018


Soal UN mata pelajaran Fisika SMA/MA mengukur capaian kognitif pada level Pengetahuan dan Pemahaman, Aplikasi/Penerapan, dan Penalaran, dalam lingkup materi: aPengukuran dan Kinematika, b) Dinamika, dan c) Usaha, Energi, dan Tumbukan, d) Kalor, e) Gelombang dan Cahaya, serta f) Listrik, Magnet, dan Fisika ModernSoal-soal aplikasi (penerapan) yang dominan menerapkan rumus untuk menentukan besaran fisis tertentu, lebih mudah bagi siswa dibandingkan dengan soal-soal konseptual yang membutuhkan penalaran. Soal-soal dengan konteks yang sudah dikenal siswa (familiar) dan sering ditemukan dalam ujian-ujan sebelumnya atau dalam latihan di sekolah menjadi soal rutin, pada umumnya dapat dijawab benar oleh siswa. 

Namun, permasalahan sederhana dalam soal dengan konteks yang sudah dikenal ketika disajikan dalam format soal yang tidak biasa, dan penyelesaiannya memerlukan prosedur yang tidak rutin (tidak biasa) ternyata menjadi sulit bagi siswa. Siswa mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan soal-soal yang dilengkapi dengan tabel, gambar, diagram, dan grafik. Siswa belum terampil mengolah informasi yang disajikan dalam tampilan tersebut. Siswa belum memahami konsep fisika secara terintegrasi sehingga sulit menyelesaikan permasalahan yang mengaitkan berbagai konsep fisika.

Pada pembelajaran Fisika SMA/MA siswa perlu dilatih keterampilan multirepresentasi, meliputi verbal (dalam bentuk kalimat), visual (gambar, bagan, diagram, tabel, grafik), simbolis (simbol, kode, lambang), dan matematis (persamaan atau formula). Keterampilan multirepresentasi tidak efektif jika hanya diajarkan, tetapi akan lebih efektif jika dilakukan dalam bentuk latihan atau penugasan. Model pembelajaran yang secara utuh melatihkan keterampilan multirepresentasi adalah model-model pembelajaran yang berbasis aktivitas, baik hands-on activities maupun minds-on activities. Pembelajaran juga harus didesain bersifat kontekstual, dengan mengaitkan berbagai konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa belajar konsep secara terpadu, saling dikaitkan antar konsep agar mampu menjelaskan fenomena kehidupan dan menyelesaikan permasalahan otentik/nyata. Inquiry, discovery, problem-based, dan project-based learning merupakan model-model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan.

Soal-soal yang digunakan dalam penilaian Fisika SMA/MA di sekolah sebaiknya tidak
hanya dominan pada level aplikasi yang menekankan pada penggunaan rumus dan perhitungan numeris. Soal-soal dengan karakteristik tersebut hanya mengukur prosedur rutin, yang tidak mendorong tumbuhnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Soal Fisika SMA/MA harus lebih banyak mengukur kemampuan penalaran. Strategi termudah dalam mengembangkan soal penalaran adalah dengan menyajikan data dan informasi dalam bentuk tabel, gambar, dan grafik, sehingga siswa harus menginterpretasi visualisasi tersebut terlebih dahulu untuk menyelesaikan permasalahan. Soal Fisika SMA/MA juga perlu dirancang untuk menerapkan beberapa konsep secara terintegrasi, karena pada dasarnya aplikasi konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari tidaklah terpisah-pisah.

Contoh Soal Mudah Yang Termasuk Rutin

Soal Nomor 1
Sebuah mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan uang logam dan hasil
pengukurannya seperti pada gambar. Hasil pengukurannya adalah ....
A. 2,07 mm
B. 2,17 mm
C. 2,50 mm
D. 2,57 mm
E. 2,70 mm
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Pengukuran merupakan konsep dasar dalam pembelajaran fisika, dan kemampuan membaca skala alat ukur merupakan hal yang sangat penting dalam proses pengukuran. Siswa SMA/MA bahkan harus mampu melakukan pengukuran dan menuliskan hasilnya dengan memperhatikan angka penting. Menyadari hal tersebut, maka semua sekolah umumnya melatihkan keterampilan membaca hasil pengukuran dengan segala aturannya, termasuk sekolah-sekolah yang tidak memiliki alat ukur, misalnya jangka sorong dan mikrometer skrup. Siswa dilatih menggunakan bagan, gambar, model, atau media animasi, oleh karena itu keterampilan membaca hasil pengukuran menjadi hal yang biasa (rutin) dilakukan. Hal ini mungkin meruypakan penjelasan sebagaian besar siswa (85%) dapat menjawab benar soal ini.

Pembahasan Jawaban: 










Contoh Soal Mudah Yang Termasuk Rutin

Soal Nomor 2
Batang AB yang massanya diabaikan diletakkan mendatar dan dikerjakan tiga buah gaya seperti gambar. Resultan momen gaya yang bekerja pada batang jika diputar pada poros di D adalah …. (Sin 53° = 0,8)
A. 2,4 N.m
B. 2,6 N.m
C. 3,0 N.m
D. 3,2 N.m
E. 3,4 N.m
Kunci Jawaban: D
Pembahasan
Soal ini termasuk level aplikasi/penerapan dan dapat dijawab oleh 53% siswa. Sebagian siswa yang belum menjawab benar, disebabkan belum tuntas dalam pemahaman terkait uraian gaya dan penentuan momennya,sehingga ketika disajikan beberapa gaya dan tidak semua gaya tegak lurus dengan batang, siswa tersebut mengalami kesulitan. Kesulitan juga bisa bersumber dari kekurangpahaman siswa dalam melakukan analisis sudut.
Pembahasan Jawaban: 











Contoh Soal Sulit dengan Gambar

Soal Nomor 3
Sebuah bola meluncur dari keadaan diam sepanjang lintasan AE pada bidang miring licin seperti pada gambar berikut!

Perbandingan kecepatan bola saat berada di titik C dan D adalah ....









Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Sebagian besar siswa (75%) tidak dapat menjawab benar soal ini, karena soal ini menggunakan gambar dengan perhitungan yang kompleks. Siswa dituntut dapat menganalisis konteks kasus pada stimulus, kemudian menuangkannya dalam formulasi hukum kekekalan energi, serta menyimpulkan perbandingan nilai besaran berdasarkan perhitungan.
Pembahasan Jawaban:
Diketahui : hA = 12 m
hB = 8 m
hC = 2 m
Menggunakan hukum kekekalan energi dimana energi mekanik di A sama
dengan C dan sama dengan D
Di A dan C EmA = EmC


















Contoh Soal Sulit Dengan Konteks Gabungan Beberapa Konsep (Tidak Rutin)
Soal Nomor 4
Air terjun jatuh dari ketinggian 20 m digunakan untuk memutar turbin dan membangkitkan generator dengan efisiensi 20% (massa jenis air = 1.000 kg/m3). Daya yang dihasilkan adalah 800 kW, maka debit aliran air tersebut adalah ....
A. 20 m3/s
B. 40 m3/s
C. 50 m3/s
D. 60 m3/s
E. 65 m3/s
Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Sebagian besar siswa (71%) tidak dapatmenjawab benar soal ini, karena soal ini secara konten mengukur lintas lingkup materi. Soal di atas mengukur kemampuan siswa pada konsep perubahan energi, daya, dan aliran fluida. Jika soal hanya mengukur perubahan energi, daya, dan debit secara terpisah-pisah, siswa mampu menyelesaikan dengan baik. Tetapi ketika siswa diminta menghubungkan konsep-konsep tersebut secara bersamaan, siswa mengalami kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa ketika mempelajari konsep-konsep masih terpisah-pisah. Siswa belum mampu membangun peta konsep yang mengintegrasikan berbagai konsep secara utuh.
Pembahasan Jawaban:
Diketahui : h = 20 meter







Jawab :
Efisiensi adalah perbandingan daya yang dihasilkan dengan daya masukan








Daya masukan adalah energi yang berasal dari air terjun setiap detiknya










Debit adalah voume air setiap detiknya












Sumber: https://puspendik.kemdikbud.go.id

Post a Comment

Previous Post Next Post