Soal UN
mata pelajaran Fisika SMA/MA mengukur capaian kognitif pada level Pengetahuan
dan Pemahaman, Aplikasi/Penerapan, dan Penalaran, dalam lingkup materi: a) Pengukuran
dan Kinematika, b) Dinamika, dan c) Usaha, Energi, dan Tumbukan, d) Kalor, e) Gelombang
dan Cahaya, serta f) Listrik, Magnet, dan Fisika Modern. Soal-soal
aplikasi (penerapan) yang dominan menerapkan rumus untuk menentukan besaran
fisis tertentu, lebih mudah bagi siswa dibandingkan dengan soal-soal konseptual yang
membutuhkan penalaran. Soal-soal
dengan konteks yang sudah dikenal siswa (familiar) dan sering ditemukan dalam
ujian-ujan sebelumnya atau dalam latihan di sekolah menjadi soal rutin, pada umumnya
dapat dijawab benar oleh siswa.
Namun, permasalahan sederhana dalam soal dengan
konteks yang sudah dikenal ketika disajikan dalam format soal yang tidak biasa,
dan penyelesaiannya
memerlukan prosedur yang tidak rutin (tidak biasa) ternyata menjadi sulit bagi
siswa. Siswa
mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan soal-soal yang dilengkapi dengan
tabel, gambar, diagram, dan grafik. Siswa belum terampil mengolah informasi
yang disajikan
dalam tampilan tersebut. Siswa
belum memahami konsep fisika secara terintegrasi sehingga sulit menyelesaikan permasalahan
yang mengaitkan berbagai konsep fisika.
Pada
pembelajaran Fisika SMA/MA siswa perlu dilatih keterampilan multirepresentasi, meliputi
verbal (dalam bentuk kalimat), visual (gambar, bagan, diagram, tabel, grafik), simbolis
(simbol, kode, lambang), dan matematis (persamaan atau formula). Keterampilan multirepresentasi
tidak efektif jika hanya diajarkan, tetapi akan lebih efektif jika dilakukan dalam
bentuk latihan atau penugasan. Model pembelajaran yang secara utuh melatihkan keterampilan
multirepresentasi adalah model-model pembelajaran yang berbasis aktivitas, baik
hands-on activities maupun minds-on activities. Pembelajaran juga harus
didesain bersifat
kontekstual, dengan mengaitkan berbagai konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa belajar konsep secara terpadu, saling dikaitkan antar konsep
agar mampu
menjelaskan fenomena kehidupan dan menyelesaikan permasalahan otentik/nyata. Inquiry,
discovery, problem-based, dan project-based learning merupakan model-model pembelajaran
yang tepat untuk diterapkan.
Soal-soal
yang digunakan dalam penilaian Fisika SMA/MA di sekolah sebaiknya tidak
hanya
dominan pada level aplikasi yang menekankan pada penggunaan rumus dan perhitungan
numeris. Soal-soal dengan karakteristik tersebut hanya mengukur prosedur rutin, yang tidak
mendorong tumbuhnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).
Soal Fisika SMA/MA harus lebih banyak mengukur kemampuan penalaran. Strategi termudah
dalam mengembangkan soal penalaran adalah dengan menyajikan data dan informasi
dalam bentuk tabel, gambar, dan grafik, sehingga siswa harus menginterpretasi visualisasi
tersebut terlebih dahulu untuk menyelesaikan permasalahan. Soal
Fisika SMA/MA juga perlu dirancang untuk menerapkan beberapa konsep secara terintegrasi,
karena pada dasarnya aplikasi konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari tidaklah
terpisah-pisah.
Contoh Soal Mudah Yang Termasuk Rutin
Soal Nomor 1
Sebuah
mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur
ketebalan uang logam dan hasil
pengukurannya
seperti pada gambar. Hasil pengukurannya
adalah ....
A. 2,07
mm
B. 2,17
mm
C. 2,50
mm
D. 2,57
mm
E. 2,70
mm
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Pengukuran
merupakan konsep dasar dalam pembelajaran fisika, dan kemampuan membaca
skala alat ukur merupakan hal yang sangat penting dalam proses pengukuran. Siswa
SMA/MA bahkan harus mampu melakukan pengukuran dan menuliskan hasilnya dengan
memperhatikan angka penting. Menyadari hal tersebut, maka semua sekolah umumnya
melatihkan keterampilan membaca hasil pengukuran dengan segala aturannya, termasuk
sekolah-sekolah yang tidak memiliki alat ukur, misalnya jangka sorong dan mikrometer
skrup. Siswa dilatih menggunakan bagan, gambar, model, atau media animasi, oleh
karena itu keterampilan membaca hasil pengukuran menjadi hal yang biasa (rutin) dilakukan.
Hal ini mungkin meruypakan penjelasan sebagaian besar siswa (85%) dapat menjawab
benar soal ini.
Pembahasan Jawaban:
Contoh Soal Mudah Yang Termasuk Rutin
Soal Nomor 2
Batang
AB yang massanya diabaikan diletakkan mendatar dan dikerjakan tiga buah gaya seperti
gambar. Resultan momen gaya yang bekerja pada batang jika diputar pada poros di D
adalah …. (Sin 53° = 0,8)
A. 2,4
N.m
B. 2,6
N.m
C. 3,0
N.m
D. 3,2
N.m
E. 3,4
N.m
Kunci Jawaban: D
Pembahasan
Soal
ini termasuk level aplikasi/penerapan dan dapat dijawab oleh 53% siswa. Sebagian
siswa yang belum menjawab benar, disebabkan belum tuntas dalam pemahaman terkait
uraian gaya dan penentuan momennya,sehingga ketika disajikan beberapa gaya dan tidak
semua gaya tegak lurus dengan batang, siswa tersebut mengalami kesulitan. Kesulitan
juga bisa bersumber dari kekurangpahaman siswa dalam melakukan analisis sudut.
Pembahasan Jawaban:
Contoh
Soal Sulit dengan Gambar
Soal
Nomor 3
Sebuah bola meluncur dari keadaan diam sepanjang
lintasan AE pada bidang miring licin seperti pada gambar berikut!
Perbandingan kecepatan bola saat berada di titik C
dan D adalah ....
Kunci
Jawaban: D
Pembahasan:
Sebagian besar siswa (75%) tidak dapat menjawab
benar soal ini, karena soal ini menggunakan gambar dengan perhitungan yang
kompleks. Siswa dituntut dapat menganalisis konteks kasus pada stimulus,
kemudian menuangkannya dalam formulasi hukum kekekalan energi, serta
menyimpulkan perbandingan nilai besaran berdasarkan perhitungan.
Pembahasan
Jawaban:
Diketahui : hA = 12 m
hB = 8 m
hC = 2 m
Menggunakan hukum kekekalan energi dimana energi
mekanik di A sama
dengan C dan sama dengan D
Di A dan C EmA = EmC
Contoh Soal Sulit Dengan Konteks Gabungan Beberapa Konsep (Tidak Rutin)
Soal Nomor 4
Air terjun jatuh dari ketinggian 20 m digunakan
untuk memutar turbin dan membangkitkan generator dengan efisiensi 20% (massa
jenis air = 1.000 kg/m3). Daya yang dihasilkan adalah 800 kW, maka
debit aliran air tersebut adalah ....
A. 20 m3/s
B. 40 m3/s
C. 50 m3/s
D. 60 m3/s
E. 65 m3/s
Kunci
Jawaban: A
Pembahasan:
Sebagian besar siswa (71%) tidak dapatmenjawab benar
soal ini, karena soal ini secara konten mengukur lintas lingkup materi. Soal di
atas mengukur kemampuan siswa pada konsep perubahan energi, daya, dan aliran
fluida. Jika soal hanya mengukur perubahan energi, daya, dan debit secara
terpisah-pisah, siswa mampu menyelesaikan dengan baik. Tetapi ketika siswa
diminta menghubungkan konsep-konsep tersebut secara bersamaan, siswa mengalami
kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa ketika mempelajari
konsep-konsep masih terpisah-pisah. Siswa belum mampu membangun peta konsep
yang mengintegrasikan berbagai konsep secara utuh.
Pembahasan
Jawaban:
Diketahui : h = 20 meter
Jawab :
Efisiensi adalah perbandingan daya yang dihasilkan dengan daya masukan
Efisiensi adalah perbandingan daya yang dihasilkan dengan daya masukan
Daya masukan adalah energi
yang berasal dari air terjun setiap detiknya
Debit adalah voume air
setiap detiknya
Sumber: https://puspendik.kemdikbud.go.id
Post a Comment