Masalah merupakan suatu hal yang
sangat penting untuk dipecahkan, sehingga siswa dalam proses pemecahan masalah
tentu memerlukan suatu strategi yang tepat. Best (dalam Magno, 2011) menyatakan
strategi merupakan sebuah metode yang memungkinkan penyediaan beberapa solusi
dari suatu masalah dan memberikan beberapa informasi. Lebih lanjut, Wulandari
(2011) menyatakan strategi merupakan pola-pola umum kegiatan guru dan siswa
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapat tujuan yang telah
digariskan. Strategi pembelajaran mind mapping merupakan strategi pembelajaran yang dapat menguatkan siswa untuk
menghadapi persoalan dengan langkah penyelesaian yang sistematis, yaitu:
memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa
kembali, sehingga persoalan yang dihadapi dapat diatasi (Kurniawati, 2010).
Sanju (2012) menyatakan mind map membantu siswa belajar
mengatur, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang di inginkan, serta
menggolongkan informasi tersebut secara wajar sehingga memungkinkan mendapat
akses seketika atas segala hal yang di inginkan. Mind mapping berkontribusi pada kedua
sisi otak dengan mengintegrasikan pikiran untuk divisualisasikan dengan
gambar yang mengarah untuk meningkatkan proses belajar (Buzan dalam Abdolahi et al., 2011). Mind mapping/Skema merupakan
suatu diagram yang digunakan untuk mewakili kata-kata, ide-ide yang disusun
pada pusat kata kunci atau ide dan
sebagai bantuan dalam studi, organisasi, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan, serta dalam menulis (Wikipido dalam Madu & Metu, 2012).
Tapantoko
(2011) menyatakan mind map (peta
pikiran) merupakan teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan
memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik
sehingga lebih mudah memahaminya. Nourie et
al., (dalam Imaduddin & Utomo, 2012) menyatakan kegiatan siswa membuat mind map dari buku yang baru dibacanya
dapat meningkatkan pemahaman dan ingatan. Lebih lanjut, ia menjelaskan mind map dapat digunakan kelak dalam
belajar menghadapi ujian, serta siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam
proses pembelajaran fisika.
Susilowati
(2012) menyatakan mind map (peta
pikiran) merupakan teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual yang
memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri
seseorang. Penggunaan mind mapping menyebabkan
guru-guru lebih menikmati proses pembelajaran dan berfikir bahwa hal tersebut
dapat memotivasi siswa dalam pelajaran sains (Bharambe, 2012). Mind map adalah alat yang memungkinkan
untuk mewakili konsep, ide, dan informasi dalam pikiran tentang topik tertentu
serta hubungan antara mereka dengan menggunakan grafik, diagram, kata kunci,
dan gambar dalam lingkungan dua dimensi (Balim, 2011).
Riswanto dan
Putra (2012) menyatakan penggunaan mind
mapping secara efektif dapat dibuat dengan kata-kata sendiri dengan
menggunakan warna yang berbeda untuk menambahkan dampak visual dan memasukkan
gambar serta simbol untuk memacu pemikiran yang kreatif. Rahayu et al., (2012) menyatakan mind mapping merupakan peta rute yang
hebat bagi ingatan, memungkinkan manusia dapat menyusun fakta dan pikiran
sedemikian rupa, sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal.
Peran Mind Mapping dalam Proses Pemecahan Masalah
Mind mapping berperan penting dalam proses
pemecahan masalah. Mind mapping berguna
untuk mengakes ide-ide dalam menyelesaikan permasalahan (Busan, 2010).
Pemecahan masalah dengan mind mapping dapat
membantu memecahkan masalah menjadi beberapa bagian sehingga lebih mudah
memahami (Frey, 2010). Marlina et al.,
(2011) menyatakan problem solving yang
dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah adalah dengan
mengkombinasikan 4 fase pemecahan masalah Polya dengan mind mapping. Cara pemecahan masalah yang dimaksud adalah membuat
pusat mind map dengan hal yang
ditanyakan dan pada cabang-cabangnya terdapat langkah pemecahan masalah Polya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan pola mind
map yang ditambah dengan pola linier dengan tujuan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah dapat lebih meningkat dan pembelajaran
lebih bermakna. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan mind mapping berkontribusi dalam proses pemecahan masalah.
Post a Comment