Besaran
yang memiliki nilai dan arah disebut besaran vektor. Secara garis besar,
besaran dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu besaran skalar dan besaran
vektor. Besaran skalar adalah
besaran yang hanya memiliki nilai (besar) saja, tidak memiliki arah. Contoh:
panjang, massa, waktu, volume, kelajuan, massa jenis, daya, energi dan suhu.
Sedangkan besaran vektor adalah
besaran yang memiliki nilai (besar) dan arah. Contoh: perpindahan, kecepatan,
percepatan, gaya, impuls, kuat medan listrik dan momentum.
A. Penjumlahan Vektor Secara Grafis
Dua
vektor atau lebih dapat dijumlahkan atau dikurangkan. Hasil penjumlahan atau
pengurangan disebut resultan vektor. Penjumlahan vektor tidak sama seperti
penjumlahan bilangan biasa atau penjumlahan besaran skalar karena arah vektor
mempunyai pengaruh dalam penjumlahan vektor. Nilai hasil penjumlahan vektor
disebut resultan vektor. Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung pada
arah dan kedudukan vektor. Secara grafis penjumlahan dua buah vektor dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Lukislah vektor pertama sesuai nilai dan
arahnya
2. Letakkan titik tangkap vektor kedua di
ujung vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya.
Contoh:
Penjumlah
dua atau tiga buah vektor yang terletak segaris. Jika diketahui vektor A, B dan
C sebagai berikut:
1) Metode jajaran genjang
Dua buah vektor atau lebih dapat
dijumlahkan dengan melukis sebuah jajaran genjang dengan kedua vektor tersebut
sebagai sisi-sisinya. Adapun resultannya diperoleh dari diagonal jajaran
genjang, yaitu titik pangkalnya sama dengan kedua titik pangkal vektor
tersebut. Cara melukiskan gambar resultan dua buah vektor dengan metode jajaran
genjang sebagai berikut:
- Letakkan titik tangkap vektor 1 dan 2
pada satu titik sesuai nilai dan arah masing-masing vektor.
- Tariklah garis dari ujung vektor satu
sejajar dengan vektor yang lain dan sebaliknya.
- Tariklah garis dari titik pangkal
kedua vektor sampai ke titik potong garis sejajar vektor tersebut.
Contoh:
2) Metode Segitiga
Dua
buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan dengan melukis sebuah segitiga. Metode
segitiga hanya cocok diterapkan untuk mencari resultan dua buah vektor. Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambarberikut.
3) Metode Poligon
Metode
poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor atau lebih, metode
ini merupakan pengembangan dari metode segitiga. Langkah-langkah menentukan
resultan beberapa vektor dengan metode poligon adalah sebagai berikut:
Lukis vektor pertama
Lukis vektor kedua, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor
pertama
Lukis vektor ketiga, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor
kedua dan seterusnya hingga semua vektor yang akan dicari resultannya telah
dilukis Vektor resultan atau vektor hasil penjumlahannya diperoleh dengan
menghubungkan pangkal vektor pertama dengan ujung dari vektor yangterakhir
dilukis
4) Metode Analitis
Metode
yang paling baik (tepat) untuk menentukan resultan beberapa vektor dan arahnya
adalah metode analitis. Metode ini, mencari resultan dengan cara perhitungan
bukan pengukuran, yaitu menggunakan rumus kosinus dan mencari arah vektor
resultan dengan menggunakan rumus sinus.
a)
Menentukan Resultan Vektor Menggunakan Rumus Kosinus
Untuk
menentukan vektor resultan secara matematis dapat, anda gunakan rumus kosinus,
yaitu sebagai berikut.
Pembahasan
Data:
F1 = 8
F2 = 4 N
a = 1200
R = ...
b) Menentukan Resultan Vektor Menggunakan
Rumus Sinus
Anda
ketahui bahwa vektor merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah. Untuk
menentukan arah dari vektor resultan terhadap salah satu vektor komponennya
dapat digunakan persamaan sinus. Diketahui dua buah vektor, F1 dan F2
membentuk sudut a. Sudut antara vektor resultan (R) dengan vektor F1
adalah b, sedangkan sudut antara resultan (R) dan vektor F2 adalah a
- b. Secara matematis persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut.
b) Menentukan Resultan Vektor Menggunakan
Rumus Sinus
Anda
ketahui bahwa vektor merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah. Untuk
menentukan arah dari vektor resultan terhadap salah satu vektor komponennya
dapat digunakan persamaan sinus. Diketahui dua buah vektor, F1 dan F2
membentuk sudut a. Sudut antara vektor resultan (R) dengan vektor F1
adalah b, sedangkan sudut antara resultan (R) dan vektor F2 adalah a
- b. Secara matematis persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut.
5) Penguraian Vektor
Jika
dua buah vektor atau lebih dapat diresultan menjadi satu buah vektor resultan
maka berlaku juga sebaliknya. Sebuah vektor dapat diuraikan kembali menjadi dua
buah vektor yang disebut vektor komponen. Vektor dapat diproyeksikan pada sumbu
koordinat X, Y atau kartesian. Uraian vektor pada sumbu Y disebut komponen
vektor sumbu Y demikian halnya dengan sumbu X, vektor komponennya disebut
komponen vektor sumbu X. Perhatikanlah cara menguraikan sebuah vektor atau
lebih pada sumbu X dan sumbu Y berikut:
a.
Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis vektor
Sejumlah
vektor yang terletak membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal (sumbu
X) atau vertikal (sumbu Y) akan lebih mudah jika seluruh vektor komponen
dijumlahkan pada sumbu masing-masing dibanding dengan menggunakan cara grafis.
Post a Comment