Sir Isaac Newton (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth,
Lincolnshire, 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ:
25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli
astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia
merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh
sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Hukum
gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum
ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak
yang disebabkannya.
Bunyi Hukum I Newton
: Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda
yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan terus bergerak lurus
beraturan (GLB). Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Contoh
Penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari
[1] Ketika kalian sedang naik mobil atau kendaraan lainnya. Jika mobil
semula diam, kemudian secara tiba-tiba bergerak, kalian akan terdorong ke
belakang. Jika semula mobil melaju kencang kemudian direm mendadak, kalian akan
terdorong ke depan. Kejadian ini terjadi karena kalian berusaha mempertahankan
keadaan semula. [2]Taplak di atas meja kemudian diatasnya terdapat vas bunga atau piring.
Taplak ditarik secara cepat maka vas bunga atau piring tetap dalam keadaan
diam. [3] Dua kelompok yang tarik tambang dengan gaya yang sama, keduanya tidak ada yang bergeser
posisinya. [4]Pemain ice skating meluncur tanpa mengeluarkan tenaga maka tidak ada
gaya yang dikeluarkan oleh pemain ice skating tersebut. Pemain tetap dapat
meluncur dengan kecepatan tetap karena lapangan ice skating sangat licin
sehingga gaya gesek antara sepatu pemain ice skating dan lapangan sangat kecil
dan dapat diabaikan.
Bunyi Hukum II Newton : jika satu gaya atau lebih bekerja pada suatu
benda, maka percepatan yang dihasilkan berbanding lurus dan searah dengan
resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Contoh Penerapan Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari
[1] Ketika kita mendorong
meja bermassa kecil dan meja bermassa besar, percepatannya lebih besar pada
meja bermassa kecil sehingga lebih cepat sampai tujuan. [2] Orang dewasa
dengan gaya besar mendorong satu meja menghasilkan percepatan lebih besar
daripada anak kecil yang gaya dorongnya lebih kecil. [3] Saat kita
memindahkan kotak yang ringan akan lebih cepat sampai daripada memindahkan
almari yang berat jika kita menggunakan gaya dorong yang sama. [4] Mobil truck yang membawa barang muatan sedikit maka bisa mendapatkan
percepatan yang lebih besar, daripada mobil truck yang membawa muatan sangat
banyak.
Bunyi Hukum III Newton : Jika
suatu gaya (aksi) diberikan pada suatu benda , maka benda tersebut akan
memberikan gaya (reaksi) yang sama besar dan berlawanan arah dengan gaya yang
diberikan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Contoh Penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari
[1] Pernahkah kalian meniup balon dan kemudian
melepaskannya tanpa mengikat mulutnya? Ketika kalian meniup balok dan
melepaskan tanpa mengikat mulutnya, balon tersebut akan melesat terbang. Pada
saat balon melesat, udara di dalam balon keluar dan mendorong udara di luar
balon. Akibat dorongan udara dari dalam balon (gaya aksi), udara di luar balon
memberikan dorongan ke balon (gaya reaksi). Dorongan yang diberikan udara di
luar balon berlawanan dengan dorongan udara dari dalam balon. Akibat dari
dorongan udara di luar balon ini, balon dapat melesat terbang. [2] Dalam mengangkat beban, atlet angkat besi
juga menerapkan hukum III Newton. Gaya yang dikeluarkan atlet untuk mengangkat
beban ke atas menyebabkan timbulnya gaya ke bawah. Gaya ke bawah tersebut
diteruskan ke lantai melalui tubuh atlet. Lantai yang mendapatkan gaya tekan,
membalas dengan menekan ke atas dengan gaya yang besarnya sama. Seandainya
lantai memberikan gaya ke atas lebih kecil daripada gaya yang diterimanya, maka
si atlet akan terperosok melalui lantai tersebut. Jika lantai memberikan gaya
yang lebih besar daripada gaya yang diterimanya, maka atlet tersebut akan
terangkat ke udara. [3] Pernahkah kalian memperhatikan tank yang
sedang menembak? Pada saat menembakkan peluru, tank mendorong peluru ke depan (aksi).
Sebagai reaksi, peluru mendorong tank ke belakang sehingga tank terdorong ke
belakang. Gaya aksi-reaksi inilah yang menyebabkan tank terlihat tersentak ke
belakang sesaat setelah memuntahkan peluru. [4] Ketika kita
menginjakkan kaki ke tanah, berarti kita memberikan sebuah gaya dorong terhadap
tanah tersebut. Gaya yang kaki kita berikan kepada tanah ini merupakan gaya
aksi. Kemudian sebagai respon dari gaya aksi yang kita berikan, maka tanah
memberikan gaya dorong ke kaki kita yang membuat kaki bisa terangkat. Gaya
dorong yang diberikan tanah ini adalah gaya reaksi. Proses ini berlangsung
secara terus menerus sehingga membuat kita dapat berjalan di atas tanah.
Post a Comment