Teori kuantum muncul karena teori fisika klasik tidak mampu memecahkan permasalahan pada saat itu dalam membahas benda-benda berukuran mikro, interaksi materi dan energi, kapasitas panas zat padat dan lain-lain. Masalah utama yang tidak terpecahkan oleh para fisikawan pada massa itu sampai tahun 1900 adalah masalah radiasi benda hitam. Yang sukar diperoleh para fisikawan pada saat itu adalah menemukan teori yang cocok untuk menjelaskan lengkung kurve radiasi benda hitam kalau hanya menggunakan hukum-hukum dan kaedah-kaedah fisika klasik yang telah diketahui. Untuk mendapatkan teori yang cocok ternyata orang harus merombak pemikirannya tentang kosep energi khususnya energi radiasi. Keyakinan lama tentang energi bernilai malar (kontinu) dirombak menjadi keyakinan baru yang menyatakan bahwa energi bernilai diskret. Disinilah pertama kalinya muncul konsep pengkuantuman energi. Teori termodinamika telah menunjukkan bahwa intensitas spektrum radiasi pada suhu tertentu akan sama dengan benda hitam. Benda hitam yang dimaksud adalah suatu benda yang dapat menyerap semua radiasi dan memantulkannya secara sempurna. Teori fisika klasik berusaha meramal perilaku intensitas spektrum benda hitam, namun menemui kegagalan. Melihat hal yang kontroversial ini, pada tahun 1900 Max Planck mengemukakan postulatnya bahwa pancaran/ serapan energi radiasi oleh suatu materi memiliki kuantitas tertentu, dan ternyata data eksperimen menunjukkan kecocokan dengan postulat Planck. Dugaan bahwa enegi medan radiasi memiliki kuantitas tercatu lebih cocok dibandingkan ramalan klasik bahwa energi radiasi gelombang elektromagnetik adalah malar (kontinu). Keberhasilan Planck ini ditandai dengan didapatkannya konstanta Planck dengan simbul h. Keberhasilan Planck inilah yang merupakan permulaan munculnya teori kuantum.
Tags:
Fisika KLS XII
Post a Comment