Makalah Radioaktivitas


Di alam banyak terdapat unsur radioaktif, yakni sifat dari suatu zat yang dapat memancarkan partikel radiasi karena kondisi zat tersebut tidak stabil. Secara alami dalam tulang terdapat (sedikitnya dua) unsur radioaktif, yakni polonium dan radium. Otot-otot kita mengandung unsur karbon (C) dan kalium (K) radioaktif. Sementara itu, dalam paru-paru kita juga terdapat gas mulia radioaktif dan tritium. Zat-zat ini dan banyak zat lainnya secara terus-menerus memancarkan radiasi dan menyinari tubuh kita dari dalam. Kita juga terkena radiasi dari dalam melalui semua zat radioaktif alam dan buatan yang berasal dari makanan atau minuman yang kita konsumsi sehari-hariDalam bidang kesehatan, radiasi justru menjadi penyelamat, seperti dalam pemeriksaan dengan partikel-X dan mammografi. Pengobatan dan pemeriksaan medis juga memerlukan zat-zat radioaktif yang disuntikkan ke dalam tubuh pasiennya. Penyakit kanker kadang-kadang diobati dengan partikel-X atau unit telekobal (disebut juga bom kobal).

Partikel X sendiri pertama kali ditemukan oleh W.C. Röntgen sekitar tahun 1985 dan menyebakan fisikawan Perancis Henri Becquerel tertari untuk menyelidikinya. Becquerel berpendapat bahwa fenomena partikel-X yang ditemukan Röntgen disebabkan oleh suatu zat yang bersifat fosforensi karena partikel matahari. Untuk membuktikannya Ia membungkus suatu pelat fotografi (pelat film) dengan kain hitam. Kemudian Ia menyiapkan garam uranium (kalium uranil sulfat), material yang bersifat fosforensis. Rencananya Becquerel akan menyinari garam uranium dengan partikel matahari dan meletakkannya dekat pelat film dan mengharapkan terjadinya partikel-X. Namun cuaca mendung menyebabkan Becquerel menyimpan pelat film yang tertutup kain hitam dan garam uranium dalam laci meja di laboratoriummnya.
Becquerel bermaksud meletakkan garam uranium di bawah partikel matahari dan melanjutkan rencana percobaannya. Terlebih dahulu ia memeriksa pelat film yang dibungkus kain hitam untuk memastikan kualitasnya masih baik. Ia memeriksa pelat film tersebut di dalam kamar gelap dan membersihkannya dengan cairan pembersih pelat film. Ia sangat terkejut saat mengamati pelat film yang telah dicuci karena pada pelat film tersebut terdapat suatu jejak cahaya berupa garis lurus. Becquerel berpikir, mungkinkah garis ini disebabkan oleh radiasi garam uranium? Untuk memastikannya ia memasukkan kembali pelat film yang telah dibungkus kain hitam di dekat garam uranium di tempatnya semula. Ia menunggu beberapa hari, lalu memeriksa pelat film dan menemukan fenomena munculnya jejak cahaya berupa garis lurus pada pelat film. Rencana menyinari garam uranium dengan partikel matahari digantinya dengan percobaan mendekatkan pelat film di dekat garam uranium di dalam laci laboratorium. Setelah berkali-kali mengulangi percobaannya ia selalu menemukan fenomena yang sama yaitu jejak cahaya berupa garis lurus pada pelat film. Dari fenomena yang terjadi berulang-ulang ini Becquerel menyimpulkan bahwa jejak cahaya pada pelat film tersebut disebabkan oleh garam uranium memancarkan radiasi yang dapat menembus kain pembungkusnya dan mempengaruhi pelat film.
Makalah lengkapnya silakan download dalam bentuk PDF

Post a Comment

Previous Post Next Post