Ini merupakan suatu temuan dimana pada masa itu Heinrich
Rudolf Hertz menemukan fenomena efek Fotolistrik yang membingungkan para
Fisikawan waktu itu. Namun seiringnya waktu, fenomena itu dapat di jawab oleh
seorang Fisikawan Einstein. Sebuah logam
ketika diberi cahaya akan melepaskan elektron, yang akan menghasilkan arus
listrik jika disambung ke rangkaian tertutup. Jika cahaya adalah gelombang
seperti yang telah diprediksikan oleh Fisika klasik, maka seharusnya semakin
tinggi intensitas cahaya yang diberikan maka semakin besar arus yang
terdeteksi. Namun hasil eksperimen menunjukkan bahwa walaupun intensitas cahaya
yang diberikan maksimum, elektron tidak muncul juga dari plat logam.
Tetapi ketika diberikan cahaya dengan panjang gelombang
yang lebih pendek (frekuensi lebih tinggi, ke arah warna ungu dari spektrum
cahaya) dari sebelumnya, tiba-tiba elektron lepas dari plat logam sehingga
terdeteksi arus listrik, padahal intensitas yang diberikan lebih kecil dari
intensitas sebelumnya. Berarti, energi yang dibutuhkan oleh plat logam untuk
melepaskan elektronnya tergantung pada panjang gelombang. Fenomena ini tidak
dapat dijelaskan oleh para Fisikawan pada waktu itu. Kalau cahaya itu memang
benar-benar gelombang, yang memiliki sifat kontinyu, bukankah seharusnya energi
yang bisa diserap darinya bisa bernilai berapa saja ? Tapi ternyata hanya
jumlah energi tertentu saja yang bisa diserap untuk melepaskan elektron bebas.
Teka-teki ini akhirnya dijawab oleh Albert Einstein, yang
mengemukakan bahwa cahaya terkuantisasi dalam gumpalan, gumpalan partikel
cahaya yang disebut foton. Energi yang dibawa oleh foton sebanding dengan
frekuensi cahaya dan tetapan yang disebut konstanta Planck. Dibutuhkan sebuah
foton dengan energi yang lebih tinggi dari energi ikatan elektron untuk
melepaskan elektron keluar dari plat logam. Ketika frekuensi cahaya yang
diberikan masih rendah, maka walaupun intensitas cahaya yang diberikan
maksimum, foton tidak memiliki cukup energi untuk melepaskan electron dari
ikatannya. Tapi ketika frekuensi cahaya yang diberikan lebih tinggi, maka
walaupun terdapat hanya 1 foton saja (intensitas rendah) dengan energi yang
cukup, foton tersebut mampu untuk melepaskan 1 elektron dari ikatannya.
Intensitas cahaya dinaikkan berarti akan semakin banyak jumlah foton yang
dilepaskan, akibatnya semakin banyak elektron yang akan lepas. Einstein
menjawab teka-teki mengenai fotolistrik.
Post a Comment